Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 322551

Email

pba@iainmadura.ac.id

FGD Review Kurikulum Berbasis OBE dan MBKM

  • Diposting Oleh Admin Web PBA
  • Rabu, 15 Mei 2024
  • Dilihat 168 Kali
Bagikan ke

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Prodi PBA mengikuti kegiatan LPM berupa FGD “Review Kurikulum Berbasis OBE dan MBKM IAIN Madura”. Kualitas pendidikan mengacu pada tingkat kualitas atau standar yang dicapai sistem pendidikan dalam mencapai hasil yang diinginkan seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Hal ini terlihat dari kurikulum pendidikan tinggi berbasis OBE dan MBKM yang dipandu oleh staf UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yaitu Dr. Dra. Hj. Meinarni Susilowati, M.Ed.  

Kurikulum Berbasis Outcome (Outcome-Based Education atau OBE)) di perguruan tinggi merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan pada hasil yang harus dicapai mahasiswa setelah menyelesaikan suatu program studi. Kurikulum OBE berfokus pada kompetensi dan keterampilan yang diharapkan dari lulusan, dan ini menjadi dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses pembelajaran. Di bawah ini adalah beberapa elemen kunci dari kurikulum OBE di pendidikan tinggi:

  1. Profil Lulusan: Menentukan karakteristik, keterampilan, dan pengetahuan yang diharapkan dari lulusan. Ini biasanya mencakup kemampuan profesional, keterampilan komunikasi, kerja sama tim, dan etika.
  2. Learning Outcomes (LO): Merupakan pernyataan spesifik tentang apa yang diharapkan mahasiswa ketahui, pahami, dan mampu lakukan setelah menyelesaikan kursus atau program studi tertentu. Learning outcomes harus jelas, terukur, dan terfokus pada mahasiswa.
  3. Assessment Methods: Metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian learning outcomes. Ini bisa mencakup ujian, proyek, presentasi, portofolio, dan penilaian berbasis kinerja. Evaluasi ini harus relevan dan tepat untuk menilai kemampuan yang diharapkan.
  4. Teaching and Learning Activities (TLA): Aktivitas pembelajaran yang dirancang untuk membantu mahasiswa mencapai learning outcomes. Ini mencakup berbagai metode pengajaran seperti ceramah, diskusi, kerja kelompok, praktik laboratorium, dan pembelajaran berbasis proyek.
  5. Continuous Improvement: Proses berkelanjutan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kurikulum berdasarkan umpan balik dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, dosen, dan industri. Hal ini memastikan bahwa kurikulum tetap relevan dan efektif dalam mencapai tujuan pendidikan.
  6. Alignment: Penyelarasan antara learning outcomes, teaching and learning activities, dan assessment methods. Setiap komponen harus saling mendukung untuk memastikan bahwa mahasiswa benar-benar mencapai outcomes yang diharapkan.
  7. Stakeholder Involvement: Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri, alumni, dan masyarakat, dalam merancang dan mengevaluasi kurikulum. Hal ini membantu memastikan bahwa kurikulum tetap relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Penerapan kurikulum OBE di perguruan tinggi bertujuan untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan yang dibutuhkan agar berhasil di dunia kerja dan masyarakat. Pendekatan ini juga menumbuhkan pembelajaran yang lebih aktif dan berpusat pada siswa dimana siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan